Pages

Sabtu, 11 Desember 2010

Hujan

sumber: google image

Sepasang merpati itu memandangiku, entah mengapa aku berfikir mereka adalah sepasang kekasih..mungkin karena sedari tadi aku melihat mereka berdua,padahal bisa saja mereka adalah saudara atau teman, ah..sama sekali tidak penting..yang penting 2 makhluk itu sedari tadi memandangiku.mungkin mereka ragu mau mendekatiku atau tidak, karena sepertinya aku seperti orang yang butuh uluran tangan atau sekedar ditemani..mungkin mereka berfikir seperti itu karena saat ini aku memang sedang basah kuyup berdiri mematung di seberang jalan.aku pun tak bergerak kemanapun untuk mencari tempat berteduh padahal jalan di depanku pun tak ada kendaraan lalu-lalang..aku hanya ingin sendiri,menikmati hujan. Hujan bagiku memberi kedamaian, mencairkan kebekuan hatiku yang selama ini tercampur dengan berbagai perasaan.

Agak tertawa hatiku mendengar merpati itu khawatir tentang diriku, karena menurutnya aku menunggu kendaraan lewat dan akan bunuh diri, aku hanya tersenyum kepada mereka dan mengucapkan terimakasih karena telah memberiku perhatian.

Mereka tersenyum simpul mendengar penjelasanku,mereka pun meninggalkanku tanpa aku minta.dan aku tetap berdiri bersama hujan..sampai hujan reda.

Aku begitu menikmati langit saat tak tampak birunya, aku juga menikmati daun segar terkena hujan, aku menikmati orang-orang yang berlarian mencari tempat teduh, orang-orang yang begitu khawatir dan memanggil anak-anaknya untuk segera masuk ke rumah,karena hujan datang..

Ah..aku rindu ibuku..

Aku ingin ia tahu aku disini, aku ingin dia memanggilku seperti dulu saat hujan nasi disajikan hangat dan lalapan di ruang keluarga, berlatar jendela kaca yang buram oleh titik hujan..berbagi berbagai cerita dan nasehat, saling melempar tawa,,aku masih ingat manis tawanya kala itu..saat hujan ayahku segera mengeluarkan mantelnya dari motor,dan kami bermantel bersama..

Aku tahu setiap sholat ibuku memanjatkan doa untukku, aku lihat sendu matanya dan bulir air mata yang terurai di kelopak matanya,Aku tahu ayahku masih sering tidur di kamarku atau sekedar merapikan buku-bukuku, saat itu tak akan kembali, saat aku selalu memanggil ayahku saat terbangun tengah malam,meminta dengan manja mengantarku ke kamar mandi tengah malam.

Dulu aku bosan mendengar ibuku memberiku nasehat, tapi semakin besar aku makin ingin mendengar ia berbicara, karena di setiap bicaranya adalah nasehat, dan aku selalu berfikir, bagaimana bisa aku bisa seperti dia di kehidupanku nanti, apa yang aku punya tidak sebanding dengannya.

Jangan berfikir aku capek berdiri disini, aku tak merasakannya, lagipula hujan pun belum reda, biarkan aku menikmati rahmat Allah yang satu ini, bukankah hujan adalah rahmat tuhan? Aku juga masih ingat ibuku begitu antusias saat aku membacakan puisi hujan untuknya kala aku baru bisa membaca.Aku masih ingat gurat wajah ibuku.

kecelakaan itu adalah jalanku kembali kepadanya, waktu itu aku baru saja melewatkan makan siang bersama ibuku aku hanya mengambil segelas susu dan aku habiskan separuhnya, aku segera mencium tangannya dan meminta doanya agar presentasiku hari ini sukses, ibuku sempat melarangku pergi karena katanya ia tak ingin aku pergi, dia ingin aku dirumah saja saat itu, atau dia akan meminta seseorang untuk mengantarku, aku pun hanya tersenyum dan aku bilang kalau aku akan baik-baik saja. Saat itu dihatiku pun sempat diselimuti rasa ragu akan sikap ibuku, tapi tak ku hiraukan karena aku tahu aku harus melakukan presentasi itu,saat mobil itu menyambarku hanya buram yang ku lihat, aku pun tak tahu berapa banyak orang yang berteriak minta tolong dan mengerubungiku,kepalaku terlalu pusing untuk keramaian itu. Saat aku terbangun aku telah melihat keluargaku menangis di sisi ranjang seorang gadis, aku hampir tak mengenalinya karena perban dan masker oksigen yang dipakainya. Irama mesin perekam denyut jantung surai bersama isak tangis.aku hampir tak kuat berada dalam suasana itu, karena aku tahu sekeras apapun aku berteriak,mereka tidak mendengar. Aku pun mencari mungkin ada orang di luar ruangan yang bisa mendengarkanku, menyampaikan kepada buku bahwa aku masih hidup dan baik baik saja, aku akan segera kembali ke tubuhku. Aku ingin mereka tidak sedih.

Sampai aku lama menunggu supaya Tuhan mengijinkanku kembali ke tubuhku, ternyata Tuhan bilang kalau aku sudah saatnya memenuhi panggilannya. Aku hanya bisa melihat dari kejauhan pecah tangis orang-orang melihat wajahku ditutup.

Sekilas aku pun memendam saat-saat terakhirku dalam-dalam..

Ah..Tuhan..ijinkan aku memeluk ibuku,,kenapa 2 merpati tadi yang bisa melihatku? Kenapa bukan ayah dan ibuku?Aku sudah tidak memohon untuk tidak hidup kembali, karena itu melanggar kehendak-Mu, aku ingin mereka bisa melihatku dan aku bisa memeluk mereka dan bilang aku di sini baik baik saja. Agar mereka tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.

Aku ingin mereka secepatnya merelakanku kembali kepada-Mu.

Minggu, 05 Desember 2010

On the Way

Alhamdulillah, sebulan sudah menjalani praktek klinik di praktek bidan swasta. Saya mendapatkan tempat praktek di sebuah BPS di kecamatan plandaan,jombang yang mana pemilik BPS adalah kepala PONED Puskesmas Ploso, orangnya ramah sekali, selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, selalu berusaha senyum walau saya tahu beliau sedang sangat capek dan sedang tidak enak badan.

Beliau membimbing secara menyeluruh, sampai anak didiknya benar-benar bisa , tempat saya magang adalah sebuah desa di kecamatan sekitar 30-45 menit ke kotamadya, masalah yang sering muncul adalah saat ibu nifas yang tidak sempurna penyembuhan dan pemulihannya,karena kebanyakan dari mereka masih memegang teguh budaya “tarak” yang salah kaprah. Seyogyanya ibu nifas lebih membutuhkan kalori dan protein lebih banyak dari ibu hamil, selain karena pemulihan kondisi juga untuk menyusui. Kalau makanan yang dikonsumsi dari hasil tarak itu Cuma nasi putih+ garam+kerupuk, mana ada gizinya, tanpa ada kandungan protein yang tinggi, penyembuhan tidak akan maksimal apalagi saat proses persalinan dilakukan episiotomy, diet yang bernutrisi, kaya serat, tinggi kalori dan protein akan mempercepat penyembuhan luka jahitan.

Pada suatu pagi saya bertanya kepada seorang petugas puskesmas kenapa itu luka operasi cesar kok bisa membuka, dan itu benar, sayatan operasi cesar di perut membuka sampai lapisan Fat (lemak) di bawah kulit. Ternyata juga lagi-lagi karena ibu tersebut melakukan ‘’tarak’’ yang dianjurkan orang-orang disekitarnya. Penyeembuhan luka tidak maksimal dan tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi.karena itu ibu tersebut di rehecting atau dijahit ulang. Jadi 2 kali operasi kan..

Melakukan penyuluhan dan konseling itu pasti dilakukan saat ibu memeriksakan kehamilan dan nifas tetapi karena masing-masing idividu berbeda, terkadang yang bersangkutan tidak mau tarak, tapi karena tidak mendapatkan dukungan dari orang-orang sekitar jadilah ibu tersebut ikut tarak. Padahal semua makanan yang tidak menimbulkan alaergi boleh dimakan ibu, yang dibatasi adalah makanan asam dan pedas. Terutama kalau memang ibu tersbut memiliki masalah dengan lambungnya.

Sebenarnya banyak sekali budaya salah kaprah yang kalu kita pikir secara logika pun tidak masuk akal, ada yang masih memberi makanan selain ASI kepada bayi yang baru lahir. Saat dibawa ke bidan bayi dalam keadaan kembung, pembuluh darah di perut sangat tegang, ternyata benar kalau bayi berumur 6 hari tersebut di kasih makan pisang.ukuran bayi baru lahir adalah sebesar anggur jadi makanan yang di berikan haruslah disesuaikan dengan keadaan saluran pencernaannya yang masih sangat lembut. Walhasil saat dibawa ke rumah sakit didapatkan usus masuk kedalam usus jadi makanan tidak terproses dengan baik dan bayi tidak terselamatkan setelah 3 hari dirawat.

Sedih sekali mengetahui keadaan seperti itu.karena sebelumnya ibunya juga dirujuk karena janin terdapat liitan tali pusat yang sangat erat. Jadi walaupun sudah pembukaan lengkap tapi janin penurunan kepalanyanya ke rongga panggul tidak maksimal.

Banyak sekali gambaran permasalahan yang terjadi. Ada yang minta aborsi karena berbagai macam alas an seperti jumlah anak sudah banyak,anak terakhir masih belum 1 tahun dank arena alasan ekonomi. Selain alasan diatas ada juga yang kareena kehamilannya ada di luar pernikahan. Tentu saja itu melanggar hukum karena menghilangkan nyawa. Dan tidak sesuai dengan kode etik kami walau dirayu seperti apapun atau dibayar berapapun.

Melewati proses persalinan adalah sangat sakit dan itu normal, semakin lama dan seringnya kontraksi adalah semakin baik tetapi juga harus diikuti dengan tanda2 persalinan yang lain yaitu pembukaan dan penipisan serviks,dan adanya bloody show atau keluarnya lender bercampur darah dari kemaluan, saat saya observasi persalinan seorang ibu muda yang masih berumur 18 tahun, saat dia merasakan kontraksi sehebat itu yang dia ingat adalah ibunya. Betapa keterlaluannya kalau selama ini dia sering tidak menyenangkan orang tuanya. Yah,,dan saya juga ingat ibu saya.:(

Yang membuat kesan dalam hati saya adalah karena saya menolong persalinan pada malam idul adha, jadi pada saat ada takbiran saya memimpin persalinan, pertamanya sempat ragu karena kelihatannya ibu saat datang sudah terlihat lemah, tapi ternyata ibu mengejannya kuat dan bayi lahir dengan selamat di iringi dengan takbiir tentunya. Mau sih nyumbang nama..haha,,tapi nggak lah,,namanya sudah cukup panjang.. harapan kami semua semoga menjadi anak yang baik. Yang berbakti kepada orang tua.

Have a Great Day....